kami tak tau apa yang kalian pikirkan.
yang kami tau, kalian dan kami telah banyak berubah.
kalian bahagia dengan teman baru kalian. dan
kami bahagia dengan dunia kecil kami.
Dulu, kami kira kita sama
ternyata, kami sadar bahwa kita jauh berbeda
orang-orang mengenalmu sebagai perwira,
mengenal kami sebagai pecundang
kau bagaikan bunga mawar yang indah,
kami bagai duri yang selalu ingin disingkirkan
tapi itulah kami,..
awalnya kupikir kalian sama dengan kami, kamiamat membanggakan kalian.
tapi kalian melupakan janji kalian, dan
membiarkan kami bahkan dalam kebingungan.
kami membiarkan ego dan nafsu menguasai kami,
tapi itulah kami.
kau bagai tumbuhan yang tumbuh indah menjulang dengan segenap cahaya
kami bagaikan akar yang berusaha hidup dalam kegelapan
tetaplah menjadi seperti itu
kalian tidak akan pernah tau sakit yang kami terima
sebelum kalian merasakan sakit itu sendiri.
tapi itulah kami. . . (13)
